-->

Indonesia Darurat Pendidikan Moral


Indonesia Darurat Pendidikan Moral
Percepatan zaman merupakan tantangan generasi pemuda masa kini. Apakah akan terbawa arus perkembangan yang dapat merusak moral, ataukah memanfaatkan secara bijak kondisi yang telah tersediakan. Dalam hal ini tentunya tak lepas dari peranan dari bermacam pihak seperti orangtua, guru, dan lingkungan.

Di era yang semakin dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi menjadi harga mati yang harus diikuti setiap orang. Derasnya arus informasi yang masuk tanpa adanya filter yang memadai membuat generasi muda kita terancam akan pemikiran yang bisa saja menghasut mereka untuk tindakan yang tidak lazim.

Pada kenyataannya kini kondisi moral generasi penerus bangsa ini mengalami kemerosotan yang signifikan. Informasi yang hadir secarta masif yang hampir ada disetiap media seperti media cetak, media elektronik, hingga media internet tentu dapat mempengaruhi pemikiran. Dengan demikian para pemuda ini akan senang meniru informasi yang diterimanya tersebut.

Kita ambil contoh soal kasus pornografi. Mudahnya konten pornografi yang tersebar di internet baik itu berupa gambar maupun bentuk video, tentu akan mempengaruhi pola pokir mereka. Seperti yang kita ketahui bahwa konten pornografi ini dapat menimbulkan kecanduan yang sukar sekali untuk dihilangkan. Kecenderungan untuk meniru adegan syur yang mereka lihat dari video tersebut seakan mencuci otak mereka untuk bertindak aksi yang diluar akal sehat. Tak jarang sebagian mereka sampai terjerat dalam pergaulan bebas.

Baca: Gak Mau Terjebak Dalam Pergaulan Bebas? Remaja Wajib Baca

Hampir semua golongan dapat menikmati pornografi dengan mudahnya, dan ini tentu lebih menimbulkan banyak dampak negatif bagi generasi penerus bangsa kita. Untuk itu bimbingan dari orang tua dengan menerapkan pola asuh yang baik untuk menghindari pemuda/pemudi kita dari permasalahan tesebut.

Baca: Kenali Pola Asuh Dalam Menciptakan Karakter Anak

Untuk itu bagi orangtua haruslah mencari tahu tentang hal apa saja yang menjadi minat putra/putri anda untuk meminimalisir dan mencegahnya masuk dalam menerima konten ponografi, terlebih jika dia masih dalam usia remaja yang rasa ingin tahunya sangat tinggi.

Baca: Cari Tahu Rahasia Anak Remaja Anda Agar Tidak Salah Pola Asuh

Tidak hanya itu saja yang menjadi poin perhatian, kini generasi muda kita juga tergerus oleh budaya asing. Sebernarnya bukan masalah jika mereka menyukai budaya asing itu, namun alangkah lebih baiknya jika kita lebih cinta akan budaya bangsa sendri yang beraneka ragam ini. Bahkan tak jarang budaya asing justru memberikan dampak yang tidak baik yang bertentangan dengan budaya bangsa kita yang menganut adat ketimuran ini.

Negara kita sendiri memiliki budaya yang tak kalah menarik apabila dibandingkan dengan negara luar. Banyaknya suki bangsa serta adat istiadat yang ada di Indonesia merupakan aset yang sangat berharga untuk dikembangkan. Jangan baru merasa marah ketika sampai terjadi lagi kasus pengakuan budaya kita oleh negara lain.

Banyak cara untuk mencintai budaya bangsa kita, salah satunya anda bisa dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Didalam filososi bangsa kita ini sudah ada unsur yang kompleks yang apabila kita cermati baik-baik bukan hanya mempererat kesatuan saja, namun generasi muda yang berkualitas juga bisa diperoleh. Mengenakan batik, melestarikan wayang, melestarikan kesenian musik daerah, juga bisa menjadi salah satu cara gampang untuk solusi problema ini.

Baca: Musik Keroncong, Kesenian Sepanjang Zaman

Perilaku pemuda jaman sekarang terlebih usia remaja dan anak-anak dimana masa mereka searusnya menghabiskan waktu untuk belajar dan bermain sekarang justru bertolak belankang dengan kenyataan yang ada. Mereka sudah mengenal dan mengerti dengan fasih soal hubungan serta kebiasaan yang sering dilakukan orang dewasa, bukan untuk golongan seusia mereka.

Penurunan moral seperti ini tentulah berimbas pada ketertinggalan bangsa kita dengan bangsa lain, baik soal iptek, buyada maupun perkembangan dibidang SDM. Maka dari itu seperti yang sudah disinggung diawal tadi bahwa perlunya peranan dari berbagai belah pihak untuk menghentikan siklus perusakan moral generasi muda

Coba tengok mulai dari masalah yang paling sederhana dan sering kita jumpai dalam keseharian kita. Acara TV sekarang yang seolah lepas pengawasan dari pihak TV sendiri maupun pihak “Polisi Pertelevisian” yang menayangkan program yang kurang mendidik. Adegan pacaran, gaya busana vulgar, tata cara bahasa kasar, adegan kekerasan serta minimnya tontonan yang dikhususkan untuk usia anak-anak, tak pelak mau tak mau mereka ikut menonton. Alhasil tanpa filteralisasi yang memadai dan luputnya perhatian orangtua moral mereka perlahan akan terkikis.

Lantas bagaimanakah peranan tenaga pengajar di negeri ini? Sebenarnya kita sudah memiliki banyak tenaga pengajar yang berkualitas, meskipun ada juga beberapa yang malah memberi contoh tidak baik. Tapi abaikan sejenak tentang pengajar tida berkompeten tersebut, kurang leluasanya tenaga pengajar dalam mendidik generasi ini membuat mereka seperti “bermain aman” dalam melaksanakan tugasnya.

Banyak kasus yang menindak pidana seorang guru lantaran mereka sedikit pelajaran bagi siswanya. Meski agak berbau keras namun bukan berarti ini menujukan kekerasan yang sesungguhnya. Dan parahnya orangtua pun seolah gelap mata dan tak mau tahu dengan alasan atas tindakan tersebut.

Kalau sudah begini bagaimana kelangsungan nasib dari bangsa ini? Semuanya tergantung pada anda yang mungkin sebagai salah satu generasi bangsa, orangtua, atau tenaga pendidik untuk menyikapi masalah itu. Masalah moral bukanlah masalah sepele, moral bangsa ini butuh di “restart” agar kembali seperti moral bangsa kita yang bisa kita banggakan dimata dunia.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Indonesia Darurat Pendidikan Moral"

Post a Comment

Pembaca Cerdas Selalu Tahu Komentar Apa yang Harus Disampaikan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel